El Madrileno - Sebuah Langkah Lintasan Musik Yang Menarik (Complex Review)

 



Apa yang kalian pikirkan mengenai lagu latin sekarang? Reggaeton seperti Nicky Jam, Maluma, Ozuna, Daddy Yankee dan lainnya? Sepertinya di tahun ini diskografi Rapper asal Spanyol ini patut kalian dengarkan karena musik Reggaeton bisa dibilang kalian tidak temukan. C.Tangana memperluas fondasi jebakannya dengan album barunya El Madrileno, menggabungkan unsur musik Folk Meksiko, bossa nova ala Brazil, dan Flamenco. Musik Flamenco hadir disini tidak mengherankan karena dia sendiri bertindak pada album sang mantan , Rosalia pada album El Mal Querer. Ini adalah album yang sangat berbeda dibanding diskografi sebelumnya yang pernah aku dengar dari dia. Banyaknya kolaborasi pada album ini mendukung konsep album ini dan menjadi pengetahuan musikmu akan musik latin makin luas.




Dibuka dengan "Demasias Mujeres" yang terdengar sebuah lagu revolusi yang menggelegar ini sebenarnya mempunyai arti kejenuhan, keresahan dan kesalahan Tangana. Dia merasakan terlalu banyak wanita di hidupnya bahkan pada liriknya dia seakan masih mengingat wanita yang pernah ada di hidupnya di hari pemakamannya. Ini adalah pembuka Album yang mampu menarik perhatian pendengar dengan musik saxophone dan drum yang gemuruh, yah layaknya lagu pada hari pemakaman ataupun revolusi.




"Tu me Dejaste de Querer" adalah lagu latin radio yang bisa dibilang sempurna. Terdengar klasik tetapi mencoba ranah musik hispanic modern saat ini untuk melakukan sesuatu avant-garde. Lirik dan musiknya memang terdengar sangat pas. Tangana mengungkapkan rasa rindunya dan terasa emosional. Narasi pada lagu ini dibalut dengan musik yang sangat danceable dengan gitar yang catchy dan patut di apresiasi Nino de Elche dan La Hungara menyumbang suaranya yang terdengar seperti kearah timur tengah dan membangun lagu ini semakin membuat pendengarnya merasakan replayability.




Dilanjut dengan "Comerte Entera" dengan musik bossa nova dan terdengar alternative disaat bersamaan dikejutkan dengan drifting beat electro dan diakhiri toquinho menyanyikan sedikit di bagian itu. Lagu ini diproduseri oleh Alizzz yang memang seperti teman dan saudaranya. Dilanjutkan dengan "Nunca Estoy" yang diproduseri Nineteen85 yang menjadi andalan influencenya, Drake. Tangana merasakan kebingungan dibarengi dengan kebenciannya saat kekasih meninggalkan dirinya dan dibalut dengan beat yang punchy seolah menari dengan efek bass. di "Parteme La Cara" dengan Ed Maverick, Tangana ingin mengingatkan tidak mau ada kata-kata lagi dan siap merelakan dia pergi.




Sang legend dan maestro musik latin, Gipsy Kings hadir disini di " Ingornable", Kolaborasi yang tidak terduga. Lagu ini mengingatkan era Rosalia El Mal Querer. Dengan petikan gitar Gipsy Kings, Nicolas Reyes & Tonino Baliardo, terasa Flamenco dan juga dengan tepuk tangan dan iringan musik latin yang membuat menari-nari pada keyakinan Tangana. Tangana menyadari semakin dia berharap dengan wanita itu, itu percuma karena wanita itu tidak mencintainya. "Nominao" masih memiliki konsep yang sama dengan petikan gitar dan beat drop yang punchy.




"Un Veneno (G-Mix)" adalah remake dari lagu sebelumnya sudah dirilis pada 2018. Versi ini cocok dengan konsep pada album ini. Menawarkan musik yang megah, Salsa sound, hispanic classic dan merenpresantasikan ala "Money Heist" (hanya terasa saja). "Te Olvidaste" adalah kolaborasi yang cocok dengan Omar Apollo, musisi asal Amerika berketurunan Mexican dengan musik Lo-Fi r&b. Disini narasi Tangana semakin jatuh atas kesalahan dia lakukan semasa hidupnya mencintai beberapa wanita. "Muriendo De Envidia" adalah lagu salsa yang membuat pendengarnya berasa berada di lingkungan urban di malam hari dan membuat kamu tersenyum saat mendengarnya.




"CAMBIA!" merupakan lagu tentang kepercayaan diri dan dengan lugas menolak berubah dengan keterpaksaan seperti boneka. Narasinya yang sangat menyentuh dengan musik pop Spanyol 90'an dengan kolaborasi Carin Leon dan Adriel Favela. Didengarkan saat kamu merayakan tahun baru aku pikir sangat cocok. "Cuando Olvidare" terdengar lebih gelap. Yang menarik dari lagu ini adalah narasi dari Pepe Blanco tentang masa lalunya dan kebanggaannya kepada musik Spanyol.




"Los Tontos" adalah lagu kolaborasi dengan Kiko Veneno yang menyenangkan untuk didengar dengan tepukan tangan yang gemuruh, gitar yang apik, dan sorakan yang membuat kita bangkit. Lagu ini bukti saling memaafkan dan menyuruh kita untuk tidak banyak bicara, saling melupakan hal buruk menarilah dan bersenang-senang bersama. Jadilah bodoh untuk kali ini, karena yang bodoh pun punya topi seperti yang dikatakan di lagu ini. Penutup album ini "Hong Kong" cukup berbeda jauh dengan keseluruhan trek di album ini. Trek ini lebih rocky dan cukup pas sebagai penutup walau tidak semenggelar pembukaan di awal. Bahkan lebih cocok "Los Tontos" lah menjadi penutup.




Kisah masa lalunya dengan mantannya membawa skena musik Tangana semakin dalam sepertinya. Dibuat dengan cermat dan penuh dengan jiwa. Mengkawinkan Flamenco dengan Folklore Spanyol dengan sound urban modern yang apik. El Madrileno mewakili puncak dari pengembangan yang artistik. Membuktikan bahwa tanpa Rosalia pun musik yang dia usung bisa dia terapkan bahkan membawa skena yang lebih mudah dipahami dan luas. Album ini melapiskan narasinya kedalam cerita masa lalu tanpa terkesan terpaksa puitis dan tulus. Dan dengan demikian, membentuk cerita tunggalnya sendiri. Gracias for this album Tangana. Rekomendasi konser apik dari C.Tangana



Best Track : Demasiadas Mujeres, Tu Me Dejaste De Querer, Comerte Entera, Un Veneno (G-Mix), Te Olvidaste, CAMBIA!, Los Tontos


Super Track : Ingobernable


Genre : Folk, Bossa Nova, New Flamenco, Alternative, R&B

Tanggal Rilis : 26 Februari 2021

Durasi : 42 Menit

Label : Sony Spain

Produser : C.Tangana, Victor Martinez, Alizzz, Nineteen 85, Nino De Elche, Raul Refree, Federico Vindver, Rafael Arcaute





Comments