From Worst to The Best Album : Avenged Sevenfold

 





Saat mendengar "Avenged Sevenfold" yang ada di pikiran kita adalah; main ps di rental bersama kawan duduk manis pilih game Guitar Hero dan memilih lagu "Beast and The Harlot" di mode multiplayer. Atau mendengarkan lagu mereka di warnet dengan speaker atau headphone di warnet langgananmu. Mereka memang tidak lepas dari ingatan masa kecil kita dan bisa dibilang menjadi gerbang pembuka kepada musik rock yang lebih cadas diatas mereka. Band ini bisa dibilang sukses menemani kancah musik rock di abad 21 ini. Bermula sekumpulan remaja yang mulai mencari tahu lineup mereka pada debutnya Sounding the Seventh Trumpet. Lalu mengambil langkah besar di projek keduanya Waking The Fallen, dan mendapat perhatian dari major label Warner Bros Record dan mengambil langkah yang besar lagi di album ketiganya City of Evil, yang disambut positif oleh pendengar dan kritikus musik dan menjadi puncak ketenaran mereka dimulai. Setelah itu mereka menginovasi musik mereka di diskografi mereka selanjutnya. Berikut adalah daftar diskografi mereka dari yang terburuk sampai yang terbaik.




8. Sounding the Seventh Trumpet



Sounding the Seventh Trumpet sebenarnya tidak buruk sebagai debut pertama mereka dan sebenarnya benih mereka dimulai dari sini. Ini adalah album dimana Synyster Gates belum penuh bergabung dengan mereka. Dengan suara geraman M.Shadows yang masih prima, mereka bermain-main di musik goth-metalcore dan musik thrash yang bisa dibilang sisi kecadasan mereka terlihat disini. Hanya saja dari sisi penulisan lagu dan juga permainan musiknya paling lemah dibandingkan diskografi mereka. Seengaknya buat kamu penggemar hardcore metal trek "We Come Out at Night" masih bisa membuat anda menghentakkan kepalamu.



7. Hail to the King





Sebagai awal karya musik mereka tanpa ada bayang-bayang "The Rev" yang ada pada album Nightmare dan Arin Ilejay datang menemani mereka, Hail to the King hadir menjadi "Black Album"-nya A7X. Permainan temponya yang semakin lambat dan riff yang terdengar lebih bold dan merubah musiknya ke arah Classic Rock. Band ini memberi penghormatan kepada Metallica, Black Sabbath Pantera, Led Zeppelin dan GN'R. Sebenarnya Hail to the King adalah album yang cukup solid dan mendapat respon positif bahkan di metacritic mendapat skor yang lebih tinggi dibanding pendahulunya Nightmare. Tetapi memang bisa dibilang transisi musik mereka agak susah diterima penggemar A7X karena tidak menemukan ensensi A7X yang biasa kita rasakan. Walaupun begitu trek " Hail to the King" adalah lagu yang sukses menciptakan atmosfer kolosal, "Shepherd Of Fire" sebagai pembuka yang apik dan "This Means War" yang menciptakan dimensi musik yang berbeda dari mereka.


6. Nightmare



Album yang dirilis setelah kematian sang drummer yang menjadi bagian terpenting bagi mereka "The Rev" mereka rekam disaat merasakan emosional dan mereka membuat momen yang luar biasanya. Sayangnya, konteks tersebut seperti dikerdilkan oleh trek bangers mereka yang bisa dibilang apik sebenarnya. "Welcome to the Family", "Natural Born Killer" adalah bangers pada album ini dengan anthemic yang eksplosif. Lalu "Buried Alive" adalah momen ballad yang sempurna dengan permainan riff gitar synster gates yang apik dan "God Hate Us" dengan unsur metalcore yang lama tidak kita dengar di diskografi mereka sebelumnya. Pembuka yang sangat apik dan menjadi salah satu lagu terbaik mereka "Nightmare" dengan diisi Drummer dari Dream Theater, Mike Portnoy adalah pengisi terbaik sebagai pengganti The Rev pada album ini. Hanya saja ketika berada di sesi Ballad seperti yang dikatakan diawal "dirkedilkan" esensi tersebut berkurang walaupun tetap menangkap sisi emosional mereka.


5. Avenged Sevenfold



Album terakhir yang menampilkan drum style yang apik dan ikonik dari The Rev, dan menjadikan bisa dibilang album paling hit dalam karir Avenged Sevenfold. Hit demi hit Almost Easy, Afterlife, Critical Acclaim dan Dear God menyuguhkan sebagai koleksi single terkuat dalam karir mereka, tetapi diluar dari hit itu ada yang lebih kuat untuk album ini, Lost dan Scream. Perpaduan musik Metallica dan Guns N 'Roses yang dibawakan seperti blue print musik mereka kedepannya. Jika ada satu lagu yang mencuri perhatian di album ini dan sebagai salah satu signature song mereka adalah A Little Piece Of Heaven yang berdurasi delapan menit dengan musik gothic ala brookly dan dikemas dalam musik metal sebagai penutup di album ini adalah sepotong musik yang jenius.


4. Waking The Fallen


Dilihat oleh banyak sevenfoldism atau kelompok fans A7x lainnya, Waking The Fallen adalah persembahan terakhir Avenged di era metalcore, sebelum M Shadows memutuskan untuk berhenti screaming untuk sementara waktu dan band ini memilih ke arah musik baru yang radikal bagi mereka. Namun, album ini sendiri seperti cetakan soundscape original mereka kepada album-album yang lain dan menjadi highlight. Momen epik 9 menit yang emosional I Won't See You Tonight Part 1 dan Second Heartbeat yang menggelegar, membuat album ini menjadikan salah satu karya musik metalcore terbaik di era 2000'an yang pernah diproduksi. Unholly Confessions adalah lagu kebangsaan generasi yang tetap menjadi setlist pokok Avenged hingga hari ini. Namun, pada akhirnya mereka menghancurkan sebagian akar mereka karena itu membuat mereka bosan dan diskografi mereka selanjutnya menjadi alasan kita mengenal Avenged Sevenfold hari ini.


3. Life Is But A Dream...



Berani, ambisius, memecah belah dan gila adalah gambaran mereka di album Life Is But A Dream. Mungkin album ini tidak berisi anthem mereka secara instant dibandingkan album mereka pendahulunya, tetapi ini adalah sebagai pernyataan mereka yang artistik dan definitif dari Avenged Sevenfold. Di The Stage mereka mengejutkan penggemarnya dengan arah progressive rock dan tema musik mereka yang paling padat secara konseptual sampai hingga saat ini. Tetapi Life Is But A Dream merobek peraturan mereka, lalu dibakarnya, dan dibumbui dengan musik eksperimen mereka. Hasilnya menjadi 53 menit yang menakjubkan walaupun harus dibiasakan. Mereka mengambil pengaruh musik yang luas. Frank Sinatra, The Beatles, Jimi Hendrix sampai Daft Punk dan Kanye West. Album yang paling menarik, paling bervariasi dan paling unik dari band metal yang besar dalam generasi ini. Album ini mungkin membingungkan untuk penggemar Avenged Sevenfold yang mengingingkan gaya musik yang disukai dengan instant, tetapi kita berbicara tentang karya seni yang kohesif. Mereka telah membuat hidangan yang benar-benar istimewa.


2. The Stage



Karya lanjutan mereka yang dirilis mengejutkan sebelumnya Hail To The King yang mengecawakan membuat siapapun mengharapkan gaya A7X yang kembali sama. Tapi saat mereka comeback pada 2016, The Stage mengkaburkan hal itu dengan musik post-prog-metal yang bertema luar angkasa malah membuatnya melahirkan karya mereka sekaligus musik rock terbaik di era 2010'an. Dari God Damn, Sunny Disposition yang woozy dan ledakan epik Of The Worlds dan ditutup dengan 15 menit epik Exist. The Stage adalah karya eksperimen yang off the wall dalam pembangunan konsep musik. Album ini sekarang relate dengan kehidupan di era yang mendekati revolusi industri 5.0. Gambaran imajinasi di album ini seperti, AI dan Pemusnahan umat manusia di bumi, dengan karya Exist yang menggambarkan hancurnya planet ini dan membaca gambaran luasnya alam semesta. Album ini adalah sebuah blueprint di album mereka selanjutnya, seperti yang diikuti Life Is But A Dream... Album yang menghadirkan menu pembuka dan penutup yang sempurna.


1. City Of Evil



Ada banyak alasan mengapa City Of Evil membawa Avenged berlayar ke level berikutnya. Ada keberanian dan ambisi yang ditunjukkan rekaman mereka dengan membuang suara zeitgest metalcore milenial dan merangkul hard rock. Album ini juga menunjukkan bahwa Avenged dapat mencapai kesuksesan luar biasa dengan mengerutkan jalan mereka sendiri dan menolak untuk terpengaruh oleh tren saat itu. Itu sesuatu yang layak untuk dipuji, dan bahwa Avenged membaca City Of Evil ke publik dan memenangkan penghargaan untuk Best New Band di MTV Awards untuk single Bat Country disaat Rihanna dan Panic! At The Disco sedang berada di puncak ketenarannya adalah pernyataan besar untuk rock dan metal pada saat itu. Dan yang paling penting dari semua itu City Of Evil telah menunjukkan eksistensi mereka pada katalog diskografi mereka. The Beast And The Harlot, Burn It Down, Blinded In Chains, Bat Country, Thrashed And Scattered dan Seize The Day sama kuatnya dengan album metal manapun yang ingin kalian komparasi dengan album lainnya. Ini merupakan rekaman yang membuat kita tahu bahwa M Shadows benar-benar bisa bernyanyi, bahwa Synyster Gates benar-benar adalah dewa gitar di era modern, bahwa The Rev adalah seniman yang visioner dan Avenged Sevenfold bukanlah orang-orang yang hanya bermain-main dalam musik tapi mereka mempunyai blueprint menjadikannya superstar.

Comments