Review - HIT ME HARD AND SOFT : Taylor bisa belajar dari Billie. Eksplisit dan Epik
Sejak merilis single debutnya yang hit dari Soundcloud, Ocean Eyes pada tahun 2016 walaupun itu adalah sleeper hit. Itu adalah kebangkitan Billie Eilish dari artis underground menjadi artis yang menduduki tangga global. When We All Fall Asleep, Where Do We Go? menandai awal dari titik cengkraman yang kuat pada industri musik pop. 2 tahun kemudian di tahun 2021, Happier Than Ever datang sebagai sebuah rekaman kritikan dia pada kecemasan akan eksistensinya. Tiga tahun kemudian, saat ini HIT ME HARD AND SOFT mengubah soundscapenya lagi. baris pembuka pada album ini "Fell in love for the first time" dibalut dengan suaranya yang lembut dan sensual dengan gitar akustik, dia mengungkapkan nada penyesalan yang tidak menyenangkan pada usia 21. Patah hati adalah pengalaman yang menyakitkan. Dengan HIT ME HARD AND SOFT, Billie yang berbakat memperhitungkan karya dan urusan hatinya. 10 lagu yang indah yang berjalan hampir 44 menit bersama dengan sang kakak yang selalu mendampinginya, Finneas menawarkan suara forensik tentang hubungan obsesif yang mencakup nafsu, pemujaan, posesif, perselingkuhan, kecemburuan, kesedihan, pembebasan, penyesalan, dan pengetahuan diri yang diperoleh dengan susah payah.
Birds of Feather adalah lagu cinta yang ditulis dari sudut pandang seseorang yang akhirnya tahu bagaimana rasanya dihargai, meskipun itu mungkin bukan akhir bahagia yang dia inginkan. Di tengah salah satu penampilan vokal terbaiknya, dia hancur walaupun dia berusaha menutupinya rasa itu terasa di lagu ini. Wildflower menggambar perasaan yang sakit, emosional dan kompleks. The Greatest terasa seperti sekuel lagu Happier Than Ever, dengan sentuhan slow yang soft meledak di akhir dengan solo gitar. Kali ini, kemarahannya yang meledak diganti dengan perasaan tanpa pamrih yang membuat pasangannya tertarik. L'amour De Ma Vie yang artinya Love of My Life adalah ungkapan kebohongan Eilish yang dia katakan kepada seseorang. Dengan vokal yang smokey dengan lirik yang tajam lalu berubah menjadi synth pop ala Blinding Lights dan hyper pop Charli XCX. Setelah makan siang pada trek Lunch Eilish juga menyiapkan sajian makan malam di trek The Dinner. Trek yang gelap dan membawa vibes gothic dengan vokal distorsi membawa tema yang gelap. Trek ini seakan seperti berada di kereta hantu dimana kisahnya Eilish dikejar oleh penguntit yang masuk lewat dapurnya. Mimpi buruk itu menggambarkan kehidupan nyata lah sebagai penguntit yang masuk ke rumahnya. Mengingatkan akan album debutnya.
Genre : Progressive Pop, Alt-Pop
Tanggal Rilis : 17 Mei 2024
Durasi : 43 Menit
Label : Interscope, Darkroom
Produser : Finneas
Comments
Post a Comment